nih aku kasih ni....
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ PENGERTIAN DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Dan Unsur – Unsur Pendidikan atau yang lebih khususnya membahas Membahas pengertian Pendidikan dan unsur - unsurnya,
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengertian dan Unsur Unsur Pendidikan
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi Kesempurnaan Makalah Kami ini dan Demi Menambahkan Pengetahuan Kami Tentang Ilmu Pendidikan
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI
Sebelum Kami Memulai Makalah Ini Mari
kita simak Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui
Dan Mengerti Pendidikan
Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut :
1. Plato (filosof Yunani yang hidup
dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah membantu
perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
memungkinkan tercapainya kesemurnaan.”
2. Aristoteles (filosof terbesar
Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM)
mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3. Ibnu Muqaffa (salah seorang tokoh
bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah)
mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan
sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman,
dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang
merupakan santaan akal dan rohani.”
4. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778
M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu
yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita
membutuhkannya di waktu dewasa”.
5. James Mill (filosof Inggris,
1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap,
agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk
dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.”
6. John Dewey (filosof Chicago, 1859 M
- 1952 M) mengatakan bahwa : " Pendidikan adalah membentuk manusia baru
melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan -
peninggalan budaya lama masyarakat manusia."
7. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss
1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak
ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”
8. Langeveld adalah seorang ahli
pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai
berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan
tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan
bantuan orang lain”
9. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia, 1889 - 1959) merumuskan pengertian pendidikan sebagai
berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (
karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras
dengan alam dan masyarakatnya”.
10. Sedangkan Darnelawati (1994)
berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang
berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas
dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan
dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang
pekerjaan tertentu.
PENGERTIAN
DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
S |
eorang calon pendidik hanya dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar
tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan
diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang
melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Makalah ini akan mengkaji
pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Batasan tentang Pendidikan
Batasan
tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya
berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau
karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Proses transformasi
Budaya
Sebagai
proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan
budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut
mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga
bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya
nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai Proses Pembentukan
Pribadi
Sebagai
proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang
sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi
mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang
sudah dewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan
Warganegara
Pendidikan
sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana
untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga
Kerja
Pendidikan
sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta
didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa
pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini
menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok
dalam kehidupan manusia.
e. Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN
1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai
berikut: pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan
berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan
kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa.
2. Tujuan dan proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
Tujuan
pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar,
dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah
kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan.
b. Proses
pendidikan
Proses
pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses
pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro,
meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya
proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
3. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
PSH
bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan,
PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup.
Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu,
kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16).
Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan
atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.
Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan
usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)
Berikut
ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a.
Rasional
b.
Alasan keadilan
c.
Alasan ekonomi
d.
Alasan faktor sosial yang berhubungan
dengan perubahan peranan keluarga, remaja, dan emansipasi wanita dalam
kaitannya dengan perkembangan iptek
e.
Alasan perkembangan iptek
f.
Alasan sifat pekerjaan
4. Kemandirian dalam belajar
a. Arti dan perinsip yang melandasi
Kemandirian
dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih
didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari
pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa
individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b. Alasan yang menopang
Conny
Semiawan, dan kawan-kawan (Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai
berikut:
Ø
Perkembangan iptek berlangsung semakin
pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan
semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
Ø
Penemuan iptek tidak mutlak benar 100%,
sifatnya relatif.
Ø
Para ahli psikologi umumnya sependapat,
bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengan situasi dan
kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannya sendiri.
Ø
Dalam proses pendidikan dan
pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan dari pengembangan
sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
Proses
pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2.
Orang yang membimbing (pendidik)
3.
Interaksi antara peserta didik dengan
pendidik (interaksi edukatif)
4.
Ke arah mana bimbingan ditujukan
(tujuan pendidikan)
5.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan
(materi pendidikan)
6.
Cara yang digunakan dalam bimbingan
(alat dan metode)
7.
Tempat dimana peristiwa bimbingan
berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1. Peserta Didik
Peserta
didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang
ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik
ialah:
a.
Individu yang memiliki potensi fisik
dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b.
Individu yang sedang berkembang.
c.
Individu yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan manusiawi.
d.
Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Yang
dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan
ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
3. Interaksi antara peserta didik dengan
pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi
edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan
(tujuan pendidikan)
a.
Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang
dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan
efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang
kuratif.
b.
Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung
(lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
C. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1. Pengertian Sistem
Beberapa
definisi sitem menurut para ahli:
a.
Sistem adalah suatu kebulatan
keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan
hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang
kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
b.
Sistem meruapakan himpunan komponen
yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
(Tatang Amirin, 1992:10)
c.
Sistem
merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin,
1992:11)
2. Komponen dan Saling Hubungan antara
Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan
sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara
lain: raw input (sistem baru), output(tamatan), instrumentalinput(guru,
kurikulum), environmental input(budaya, kependudukan, politik dan keamanan).
3. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem
Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem
pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang
ekonomi, pendidikan,dan politik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan
formal, nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
4. Pemecahan masalah pendidikan secara
sistematik.
a. Cara memandang sistem
Perubahan
cara memandang suatu status dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu
sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain daripada
perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang
lingkup suatu permasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua
masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat,
alternatif maslah, dan latar belakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan
analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari
penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir
secra sistmatik, artinya harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat
dalam maslah pendidikan yang akan dipecahkan.
d. Saling
hubungan antarkomponen
Komponen-komponen
yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang
baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala
komponen tersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e. Hubungan sitem dengan suprasistem
Dalam
ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan
sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu
hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu
kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
5. Keterkaitan antara pengajaran dan
pendidikan
Kesimpulan
yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a.
pengajaran dan pendidikan dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling
mengisis.
b.
Pembedaan dilakukan hanya untuk
kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c.
Pendidikan modern lebih cenderung
mengutamakan pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedangkan pengajaran
mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi dan berubah.
6. Pendidikan prajabatan (preservice
education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai sebuah
sistem.
Pendidikan
prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang
tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan
bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja
berupa penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan
prajabatan hanya memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap
pakai diberikan oleh pendidikan dalam jabatan.
7. Pendidikan formal, non-formal, dan
informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan
formal yang sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang
pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal
lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat.
Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping
pendidikan formal dan nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit
dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran
pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana
ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
KESIMPULAN
PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PENDAPAT KELOMPOK KAMI .
Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar
yang bersifat atu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal
yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun
pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana
sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu
serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan
ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi
Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan
menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih
kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal
dan rohani.
DAFTAR PUSTAKA
Semua sumber Pembuatan makalah ini kami ambil dari : Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Terimakasih sangat membantu,
BalasHapusSemoga semakin maju blognya
sama - sama amin amin
BalasHapus