Minggu, 30 November 2014

Indonesia Punya " Burung"



Semua orang pasti tau dengan negar Jepang, Cina, Amerika, Inggris , dan lainya yang masuk negara besar dan maju didunia ini, bagaiman dengan indonesia, Ia kita semua tau indonesia karna kita kan hidup diindonesia, terus jika kita tinggal diinggris apakah akan tahu indonesia, Palung juga tau bali, Tapi tak tau apa negaranya, ia ini sudah  terbukti banyak nya turis yang tau bali namun tak banyak yang tau indonesia,Dan tak ingin tau juga si..
Sebenarnya ini tulisan iseng, yang saya buat lagi duduk dibangku belakang kelas yang sedang bosen nunggu dosen yang tak datang, sembari enunggu dari pada ngobrol ngak jelas lebih baik nulis...eehh ngetik maksutnya, Jadi gini Waktu saya masih kecil dulu saya  paling suka nonton film Satria Baja Hitam, Terus juga sama Ultraman, Ia emng seluruh anak semua suka film itu, tapi saya tidak suka Power Ranger karna saya rasa power Ranger kuat karna rame”, Beda kan ama Satria Baja hitam dan UltraMan yang hebat dengan Sendiri tanpa ada teman...
Jadi Dulu saya selalu beli kaset tiap minggu bersama ayah saya, ketika sudah beli dan nonton saya bertanya pada ayah saya “ Yah, Cina Ada Satria Baja Hitam Dan UltraMan, Terus DiIndonesia ada siapa?” sebenarnya itu kan hanya pertanyaa konyol anak” yang tak tau apa, terus kenapa diCina karna saya Tiap beli mainan robot”an semuanya Made In China, jadi pikir saya semua itu dari cina, dan yang paling saya tak mengerti Jawaban Dari ayah saya
“China boleh saja Punya UltraMan dan Satria Baja Hitam,Namun Indonesia Punya Garuda”
terus dengan polosnya saya jawab,” Ha Garuda, Patung Garuda”, Dengan tersenyum dan berlalu ayah saya meninggalkan saya yang binggun maksut arti dari pertanyaan tersebut, dan terkadang saya masih ingat dengan jawban tersebut ketika saya lihat ke atas dinding yg ada gambar Presiden dan wakil dengan ditengah”nya ada Burung garuda dengan dibawahnya Pancasila...emang si lucu, Tapi terkadang saya tak ingat dengan jawaban itu, namun entah hari ini saya ingat dan sudah tau jawabanya, Jadi Gini dulu kan pertanyaan Konyol namun coba kita lihat sisi lainya, dimana seorang anak kecil yang tak mengerti apa itu film fiksi yang menganggapnya semuanya nyata bertanya yang sedemikian dalam, mungkin anda juga pernah bertanya hal yang sepeleh ternyata serius, atau juga ada anak kecil yang bertanya kepada anda pertanyan yang simple namun mengena terhadap anda...
Jadi dengan jawaban “ Indonesia Punya Garuda” ternyata memiliki arti yang luas, sering saya mencari makna Yang Diplomatis tentang Garuda dan artinya, memang dengan bahasa yang lantang dan juga Arti yang sangat mendalam, Dimana Burung garuda membawa kata Bhineka Tunggal Ika, Yang artinya Berbeda beda tetap satu juah, ia Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang besar, begitu juga dengan Suku, Ras, Bahasa dan Daerah. Jadi gini amerika saja yang katanya sudah demokratis, dengan demokrasi yang tinggi, masih saja rasis membeda bedakan kulit hitam dan kulit putih, Eropa yang sudah sangat maju, Bukan ka sering kita nonton bola terjadi rasis antar pemain, bukan sekali atau dua kali namun sudah sangat sering terjadi ia kan, Bagaimana Di Indonesia, memang rasis ada namun tidak terlalu Banyak dan besar, Boleh dibilang tak pernah ada kasus Rasisme yang membuat bangsa ini heboh, Paling juga Kasus Kuropsi dan pelecehan seksual yang pernah menggemparkan Indonesia ini,
Jadi dengan adanya garuda, yang memiliki banyak makna Mampu membuat indonesia Bersatu, Beda dengan Negara – Negara besar yang punya ultraman atau Satria baja hitam dan lainya yang masih sering dengan Rasisme nya atau dengan kejahatan yang tinggi, memang negara kita masih jauh dari maju dan juga kaya, masyarakt miskin dimana – mana, Namun Masyarakat kita tak pernah ambil pusing akan masalah Agama, Suku atau Ras seseorang, asal tak saling ganggu semuaya bisa hidup dengan damai daan tertram,...
Jadi beruntung la Indonesia Punya Burung Garuda, Super Heronya Indonesia, Apalagi sekarang kan ada Film Garuda Bima X..
jadi tujuan dari Saya membuat artikel ini supaya kita bangga akan Indonesia ini,saya tau bahasa saya masih jauh dari kata baik... jadi maklum ini karya bebas tak ada aturan atau juga Tata bahasanya.. so nikmatin saja.......

Rabu, 12 November 2014

BLUSUKAN Oh BLUSUKAN

Sesekali tak apa la berbicara masalah politik, atau juga mengkritik para pemimpin di negeri ini, asal ada aturan kan tak akan kena UU ITE, kan mengkritik bukan berarti menghina,
di Bulan ini disaat jokowi menjadi presiden, Kata blusukan tidak asing lagi, bahkan disaat saya kuliah mau pulang duluan biasanya ditanya ama teman – teman, “ mau kemana ?” banyak yang jawab, “ biasa Blusukan dulu”, 
nah dari sana la saya punya ide untuk tau apakah efektif ngak sih blusukan disaat ini, ettss saya bukan pendukung prabowo atau pun Jokowi ia, Disini saya berbicara sebagai Mahasiswa yang sok tau dan sok kritis soal politik, hanya saya ingin menuangkan apa yang ada didalam pikiran saya,Sebelumnya saya mintaa Maaf Deh pada pendukung 1 Atau 2 jika ada kata yang tulis disini kurang berkenan, uda deh gak usa panjang lebar kita lanjut......

Gini ni, Blusukan itu kan gaya nya Pak jokowi yang mempopulerkannya, tapi yang saya dengar gaya  ini sebenarnya sudah lama dari Jamannya pak suharto bahkan pak sukarno, yang suka pergi ke satu kota dan kota lain, namun bedanya mungkin yang sekarang diekpose mati – matian oleh medi namun yang dulu tidak di ekpose, Na pertanyannya Apakah cara  memimpin seperti ini Baik atau Cuma Jalan – jalan saja? 
Seperti  ini, Kita lihat dulu Aturan Mainya, Pak Jokowi itu sudah terkenal dengan kata “ Merakyat”  jadi sudah dekat denggan rakyat, karna meman katanya berasal dari orang yang kurang mampu diwakktu kecilnya,

Nah sekarang kan Pak jokowi dan para menterinya tu suka bluskan atau juga Investigasi mendadak ke suatu daerah atu rumah atau perusahaan, seperti yang dilakukan Kementrian Tenaga kerja kmaren yang lagi heboh”nya ni ke sebuah Penyalur TKI yang langsung ditutup, Nah kalo menurut saya sih sah sah saja jika itu dilakukan dengan cara yang baik dan untuk memajukan indonesia, maksutnya disini tidak hanya blusukan mencari masalah namun juga mencari solusinya bagaimana sih agar masalah itu tida terulang kembali, dan juga agar melatih masyarakt untuk patuh kepada “hukum” bukan Kepada “ Penegak Hukum”, Jangan hanya waktu disidak dan sebulan  saja berubah, setalah bulan ke dua tidak lagi patuh terhadap peraturan, Blusukan juga tau informasi yang  “sebenarnya”, Berbeda kita hanya duduk di meja yang “mewah” dapat informasi dari pegawainya yang “mungkin” memiliki  “Kepentingan”  diatas laporanya, jadi ketika seorang presiden atau menteri turun langsung dan dekat dengan rakyat, Maka pemimpin tersebut akan tau jelas bagaimana keadan Rakyat yang dipimmpinya, “namun” jika Blusukan hanya jadi ajang “pamer” dan juga pencitraan maka semua jadi kata “ Idiot” (maaf), kenapa? Ia ia lah kan mereka blusukan butuh biaya, untuk segalanya tu, pengawalan dan lain” la, jika tidak menimbulkan atau menemukan suatu penylesaian masalah maka hanya buang” saja.

Ia begitulah ia kalo menurut saya, sih efektif  atau tidaknya kita kembalikan kepada para  pemimpin kita, dan sebagai warga yang baik, kita dukung dan doakan saja para pemimpin kita agar tetap beerada dijalan yang benar, kan mereka juga baru kita berikan saja kesempatan untuk mereka, jangan dulu banyak protes atau juga banyak komen, atau kritik semua kan butuh proses, semoga saja semuanya dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik,...

Selasa, 04 November 2014

Makalah Ilmu budaya dasar : Pengertian Manusia, Keluarga dan Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        LATAR BELAKANG


Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup bersama.[1] Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.[2]
Manusia sebagai makhluk sosial sangat berperan penting dalam perkembangan dan perubahan zaman, sehingga dituntut manusia yang menjadi pelopor dalam perkembangan itu benar-benar manusia yang mempunyai individu, keluarga dan sosial budaya yang positif, agar perubahan zaman dan kebudayaan itu bisa mengacu kepada kemajuan yang lebih baik, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, maupun dari segi aspek yang lain.
Namun dijaman sekarang sebagian orang belum bisa menilai dengan baik peran manusia itu sendiri dalam ruang lingkup Individu, Keluarga Dan Masyarakat, Maka dari itu penulis membuat makalah ini agar dapat bermanfaat untuk kehidupan kita kedepannya, setidaknya memahami Apa tugas dan fungsi kita dalam kehidupan,Selamat membaca. .

1.2.        RUMUSAN MASALAH

A.    Pengertian Individu
B.    Tugas Manusia Sebagai Individual
C.    Pengertian Keluarga Dan Fungsi Keluarga
D.    Pengertian Masyarakat
E.     Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat

1.3.        TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Individual pada mata kulia Ilmu Budaya Dasar atau Ilmu Sosial Dasar , dan juga yang paling pokok adalah sebagai pembuka wawasan terhadap perkembangan Ilmu Sosial dasar  khususnya pada Pengertian dan fungsi Individual, Keluraga dan Masyarakat. Sebagai Refrensi Untuk ilmu pengetahuan kepada Mahasiswa di IAIN Bengkulu Khusunya dan juga Kepada Masyarakat Umumnya,











BAB II PEMBAHASAAN

2.1 PENGERTIAN INDIVIDUAL

              
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia[3] Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat [4].
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.


Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.

Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu: [5]
a.       Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
b.      Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.2. KELUARGA

              
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.




2.2.1 Pengertian Keluarga


               Beberapa Pengertian Keluarga Menurut Para Tokoh : 
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan[6].
  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. [7]
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan[8]
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
  •   Unit terkecil dari masyarakat
  •   Terdiri atas 2 orang atau lebih 
  •   Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah 
  •   Hidup dalam satu rumah tangga 
  •   Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 
  •   Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
  •   Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 
  •   Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan





Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut (9)
  1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
  2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
  3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

2.2.2  Tugas-tugas Keluarga 


Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut[9] :
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.



2.2.3 Fungsi Keluarga 


Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
  • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  • Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  • Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
  • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  • Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

2.3. MASYARAKAT


Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
  • Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
  • Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
  • Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.

2.3.1 Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat


Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.

Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.
Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
  1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang
  2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya. 






BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

              
               Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

3.2.  KRITIK DAN SARAN


               Dalam Makalah Ini Kami  membutuhkan Kritik dan saran yang dapat disampaikan ke Penulis Langsung atau di Contact Person : Agunganugrah00@gmail.com Atau juga Bisa di Http//::gurunyailmu.blogspot.com






DAFTAR PUSTAKA

 Prof. Dr. Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar.
Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama. Bandung : 2004
Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007

 Hakim, arifin M. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung. Pustaka Satya. 2001
http//::gurunyailmu.blogspot.com
Dan Berbagai Sumber Lainya Yang Penulis Dapat kan


[1] Prof. Dr. Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar
[2] Prof. Dr. Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar
[3] Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama. Bandung : 2004
[4] Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung : 2007

[5] Prof. Dr. Hajjah Bainar, Drs. H. Ruslan Abdul Rahman, Drs. M. Jafar Anwar, M, Si. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar

[6] Menurut Departemen Kesehatan RI 1998
[7] Ki Hajar Dewantara
[8] Menurut Salvicion dan Ara Celis
[9] Hakim, arifin M. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial). Bandung. Pustaka Satya. 2001