Selasa, 04 November 2014

Medan Makna : Denotasi, Konotasi, Antonim dan Sinonim



BAB I I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya kita seering kali mendengar itilah dari Antonim,Sinonim, Denotatif dan juga Konotatif. Namun juga tak banyak dari kita yang paham dan juga mengerti apa arti dari istilah trsebut. Dilatar belakangi oleh masalah tersebut lah makalah ini dibuat dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan baik dan dapat digunakan dengan baik.


1.2 RUMUSAN MASALAH

1. APA ITU PENGERTIAN DENOTATIF ?
2. APA ITU PENGERTIAN KONOTATIF ?
3. APA ITU ENGERTIAN SINONIM ?
4. APA ITU PENGERTIAN ANTONIM ?

1.3TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat memahami apa yang sudah dijelaskan dalam latar belakang dari penulisan makalah ini. Dan juga Bertujuan untu memnuhi tugas dari mata kuliah “ Bahasa Indonesia “




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DENOTATIF
Makna  Denotatif  adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut maka konseptual, makna denotasional atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya.
Denotatif adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting di dalam ujaran (Lyons, I, 1977:208). Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotatif sering juga disebut makna dasar, makna asli, atau makna pusat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa makna denotatif adalah makna sebenarnya yang apa adanya sesuai dengan indera manusia. Kata yang mengandung makna denotatif mudah dipahami karena tidak mengandung makna yang rancu walaupun masih bersifat umum. Makna yang bersifat umum ini maksudnya adalah makna yang telah diketahui secara jelas oleh semua orang. Berikut ini beberapa contoh kata yang mengandung makna denotatif:
1. Dia adalah wanita yang cantik
Kata cantik ini diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita yang berkulit putih, berhidung mancung, mempunyai mata yang indah dan berambut hitam legam.
2. Tami sedang tidur di dalam kamarnya.
Kata tidur ini mengandung makna denotatif bahwa Tami sedang beristirahat dengan memejamkan matanya (tidur).


Masih banyak contoh kata-kata lain yang mengandung makna denotatif selama kata itu tidak disertai dengan kata lain yang dapat membentuk makna yang berbeda seperti contoh kata wanita yang makna denotasinya adalah seorang perempuan dan bukan laki-laki. Namun bila kata wanita disertai dengan kata malam (wanita malam) maka akan menghasilkan makna lain yaitu wanita yang dikonotasikan sebagai wanita nakal.

2.2. KONOTATIF

Zgusta (1971) berpendapat makna konotatif adalah makna semua komponen pada kata ditambah beberapa nilai mendasar yang biasanya berfungsi menandai. Menurut Harimurti (1982) “aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca)”.
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan negatifnya nilai rasa sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat digunakannya referen kata itu sebagai sebuah perlambang. Jika digunakan sebagai lambang sesuatu yang positif maka akan bernilai rasa yang positif; dan jika digunakan sebagai lambang sesuatu yang negatif maka akan bernilai rasa negatif. Misalnya, burung garuda karena dijadikan lambang negara republik Indonesia maka menjadi bernilai rasa positif sedangkan makna konotasi yang bernilai rasa negatif seperti buaya yang dijadikan lambang kejahatan. Padahal binatang buaya itu sendiri tidak tahu menahu kalau dunia manusia Indonesia menjadikan mereka lambang yang tidak baik.
Makna konotatif sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma-norma penilaian kelompok masyarakat tersebut. Misalnya kata babi, di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas beragama islam, memiliki konotasi negatif karena binatang tersebut menurut hukum islam adalah haram dan najis. Sedangkan di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas bukan islam seperti di pulau Bali atau pedalama Irian Jaya, kata babi tidak berkonotasi negatif.
Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya kata ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti “cerewet” tetapi sekarang konotasinya positif. Sebaliknya kata perempuan dulu sebelum zaman Jepang berkonotasi netral, tetapi kini berkonotasi negatif.
      Jadi Konotasi dapat diartikan, Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Makna konotasi adalah makna kiasan
Contoh :
1. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
2. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna beranjak atau mulai menjadi )
3. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap cantik) 

2.3 PERBEDAAN ANTARA DENOTATIF DAN KONOTATIF
Dari penjelasan diatas kita sudah tau apa itu Denotatif dan Konotatif, untuk dapat membedakan antara Denotatif dan Konotatif berikut perbedaan antara keduanya dari Beberapa contoh berikut ini
1)     meluap
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitanya.
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah menemukan titik permasalahannya.
2)     Penuh
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman penduduk.
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.



3)     naik
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4)     tumbuh
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar.
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi.
5)     atas
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
6)     kendali
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal sedang mengalami gangguan.
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7)     panas
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen. (panas=ketegangan)
8)     hancur
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal).
9)     arus
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.(arus=sistem)


2.4. SINONIM

Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno “Syn” > berarti dengan dan “Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki arti yang mirip atau sama. Menurut Abdul Chaer “Sinonim merupakan hubungan semantik yang menyatakan kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya”
Dalam hal ini sinonim sangat mudah dimengert biasanya seseorang menggunakan kata yang bermakna sama atau sinonim dari kata lain bertujuan untuk penghalusan makana, Atau bertujuan untuk memudahkan seseorang mengerti apa yang ia katakan. Atau juga bertujuan untuk penghalusan makana yang bertujuan agar tidak membuat orang tersinggug atau marah dalam percakapan sehari – hari.
Ada 2 ciri – ciri kata sinonim yaitu :
1.     Kedua Kata Memiliki makna yang sama, namun berbeda dalam penyebutan atau istilah ( Mencicil = Kredit )
2.     Kedua Kata tersebut harus dapat saling ditukar dalam konteks kalimat yang sama (“Dia membayar kredit motornya hari ini” =  “Dia Membayar Cicilan Motornya hari ini)

Berikut beberapa contoh kata sinonim  :
·      Mobil pak Tono dibeli dengan cara kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh.  sinonim dari kredit = mencicil
·      Semoga saja bu Sinta itu tidak berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka berbohong. sinonim dari berdusta = berbohong
·      Andi merupakan Anak yang cermat, Sehingga dia sangat teliti dalam mengerjakan ujianya.Sinonim Ceramat = Teliti
·      Baju Ani sangat Indah, Ketika dia Menggunakan Pakaian pestanya. Sinonim Baju = Pakaian
·       Ari sangat Haus, Dia membeli minum untuk menghilangkan Rasa Dahaganya. Sinonim Haus = Dahaga

Adapun sinonim terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1.   Sinonim yang sama Maknanya
Maksut dari sinonim yang sama maknanya sama seperti penjelasan yang telh diuraikan diatas, contoh: “ Para turis tertarik Berlawatan  ke yogyakarta karna masyarakat yoga sangat ramah “ = “ para turis tertarik Melancong ke yogyakarta karna masarakat yoga sangat ramah”
2.   Sinonim yang hampir sama maknanya
Maksut dari sinonim yang hampir sama maknanya dalam dua kalimat menggunakan kata yang sama namun memiliki berbeda sedikit dalam Makna yang sebenarnya, Contoh “ Kakaknya meninggal karna Sakit keras “ dalam kalimat lain “Kakaknya meninggal karan kecelakaan” dalam dua kalimat diatas seseorang sama – sama meninggal namun berbeda dalam penyebab atau alasan mengapa dia meninggal

2.5 ANTONIM
Antonim merupakan lawan dari sinonim, Maksutnya  Antonim Ialah kata yang memiliki arti yang berlawanan makna.Atau 2 kata yang memiliki makna yang bertentangan.
Adapun Ciri – ciri kata antonim ialah sebagai berikut :
1.     Kedua kata tersebut tidak dapat ditukarkan dalam konteks klimat yang sama, Contoh : “Disini  Didaerah Padang Pasir Cuacanya sangat Panas “ namun dalam kalimat lain “ Disini didaerah pegunungan Cuacanya Sangat Dingin” dari Kalimat diatas nampak jelas berbeda maknanya, dan tak dapat ditukar antara kata dingin dan panas dalam kalimat tersebut
2.      Kedua kata memilki makna yang berbeda. Contoh : Panas <> Dingin, Hidup<>Mati



2.6 Macam-macam Antonim

1.    Antonim Mutlak
Ialah Antonim yang mempertentangkan makna secara mutlak
contoh : Ia Hidup dibumi. Ia pun mati dibumi, dari contoh tersebut terlihat mutlak memang benar – benar terjadi. Antonim Hidup x Mati
2.    Antonim Kutub
Ialah Antonim yang mempertentangkan makna secara gradiasi atau tingkatan antar makna  kata
Contoh : Sewaktu Masi muda, ibu aktif bergabung dalam kegiatan karang taruna, namun karna sekarang sudah Tua, Ibu lebih sering dirumah. Dari Contoh diatas menjelaskan antara Kata muda dan tua memiliki tingkatan. Antonim Muda x Tua
3.    Antonim Hierarkial
Ialah Antonim yang mempertentangkan makna kata yang memiliki tingkatan atau perbandingan
Contoh : Becak hanya mampu membawa satu kuintal beras, sedangkan truk itu mampu mengangkut tiga ton beras. Dari contoh tersebut terlihat perbandingan antara truk dan becak yang. Antonim Hanya Mampu x Mampu
4.    Antonim Majemuk
Sebuah Kata yang memiliki antonim lebih dari satu
Contoh : Para penonton berdiri dibawah panggung  peertunjukan, Para tamu undangan duduk ditempat yan telah disediakan. Sedangkan anto sang pelawak, Melakukan Adegan berbaring dipanggung. Dari contoh diatas ada lebih dari satu antonim yang pertama Berdiri, Duduk dan Berbaring






BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN       
MAKNA DENOTATIF

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna denotatif disebut maka konseptual, makna denotasional atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna referensial sebab makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya.
            MAKNA KONOTATIF
Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan negatifnya nilai rasa sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat digunakannya referen kata itu sebagai sebuah perlambang.
            MAKNA SINONIM
Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno “Syn” > berarti dengan dan “Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki arti yang mirip atau sama. Menurut Abdul Chaer “Sinonim merupakan hubungan semantik yang menyatakan kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya”


            MAKNA ANTONIM
Antonim merupakan lawan dari sinonim, Maksutnya  Antonim Ialah kata yang memiliki arti yang berlawanan makna.Atau 2 kata yang memiliki makna yang bertentangan.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Penulis menyadari dalam penulisan atau pembuatan makalah ini kami masih banyak memiliki kekurangan dan juga makalah ini juga sangat  jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan juga saran yang membangun sangat kami butuhkan agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya kami dapat lebih baik lagi dari ini
           












DAFTAR PUSTAKA

Chair, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Harimurti, 1997. Berbahasa Indonesia. Bandung : Cipta Karya
Dan Berbagai sumber lainya yang penulis dapatkan

1 komentar:

  1. Semua berita yang ada di website anda sangat menarik perhatian untuk di simak, salam sehat. . . !! Semoga beritanya dapat bermanfaat! share ya gan, thanks nih!!

    BalasHapus