BAB I I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada
dasarnya kita seering kali mendengar itilah dari Antonim,Sinonim, Denotatif dan
juga Konotatif. Namun juga tak banyak dari kita yang paham dan juga mengerti
apa arti dari istilah trsebut. Dilatar belakangi oleh masalah tersebut lah
makalah ini dibuat dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan baik dan
dapat digunakan dengan baik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. APA
ITU PENGERTIAN DENOTATIF ?
2. APA
ITU PENGERTIAN KONOTATIF ?
3. APA
ITU ENGERTIAN SINONIM ?
4.
APA ITU
PENGERTIAN ANTONIM ?
1.3TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
bertujuan untuk dapat memahami apa yang sudah dijelaskan dalam latar belakang
dari penulisan makalah ini. Dan juga Bertujuan untu memnuhi tugas dari mata
kuliah “ Bahasa Indonesia “
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 DENOTATIF
Makna Denotatif adalah makna dalam alam wajar secara
eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya.
Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif.
Sering juga makna denotatif disebut maka konseptual, makna denotasional atau
makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan
makna referensial sebab makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai
makna yang sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran,
perasaan, atau pengalaman lainnya.
Denotatif adalah hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada
sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting di dalam ujaran (Lyons,
I, 1977:208). Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotatif sering juga
disebut makna dasar, makna asli, atau makna pusat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa makna denotatif
adalah makna sebenarnya yang apa adanya sesuai dengan indera manusia. Kata yang
mengandung makna denotatif mudah dipahami karena tidak mengandung makna yang
rancu walaupun masih bersifat umum. Makna yang bersifat umum ini maksudnya
adalah makna yang telah diketahui secara jelas oleh semua orang. Berikut ini
beberapa contoh kata yang mengandung makna denotatif:
1. Dia adalah wanita yang cantik
Kata cantik
ini diucapkan oleh seorang pria terhadap wanita yang berkulit putih, berhidung
mancung, mempunyai mata yang indah dan berambut hitam legam.
2. Tami sedang tidur di dalam
kamarnya.
Kata tidur
ini mengandung makna denotatif bahwa Tami sedang beristirahat dengan memejamkan
matanya (tidur).
Masih banyak contoh kata-kata lain yang mengandung makna denotatif selama
kata itu tidak disertai dengan kata lain yang dapat membentuk makna yang
berbeda seperti contoh kata wanita yang makna denotasinya adalah seorang
perempuan dan bukan laki-laki. Namun bila kata wanita disertai dengan kata
malam (wanita malam) maka akan menghasilkan makna lain yaitu wanita yang
dikonotasikan sebagai wanita nakal.
2.2. KONOTATIF
Zgusta (1971) berpendapat makna konotatif adalah makna semua komponen pada
kata ditambah beberapa nilai mendasar yang biasanya berfungsi menandai. Menurut
Harimurti (1982) “aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas
perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara (penulis) dan
pendengar (pembaca)”.
Sebuah kata
disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik
positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak
memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan
negatifnya nilai rasa sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat
digunakannya referen kata itu sebagai sebuah perlambang. Jika digunakan sebagai
lambang sesuatu yang positif maka akan bernilai rasa yang positif; dan jika
digunakan sebagai lambang sesuatu yang negatif maka akan bernilai rasa negatif.
Misalnya, burung garuda karena dijadikan lambang negara republik Indonesia maka
menjadi bernilai rasa positif sedangkan makna konotasi yang bernilai rasa
negatif seperti buaya yang dijadikan lambang kejahatan. Padahal binatang buaya
itu sendiri tidak tahu menahu kalau dunia manusia Indonesia menjadikan mereka
lambang yang tidak baik.
Makna konotatif sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat
yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain, sesuai dengan pandangan hidup
dan norma-norma penilaian kelompok masyarakat tersebut. Misalnya kata babi, di
daerah-daerah yang penduduknya mayoritas beragama islam, memiliki konotasi
negatif karena binatang tersebut menurut hukum islam adalah haram dan najis.
Sedangkan di daerah-daerah yang penduduknya mayoritas bukan islam seperti di
pulau Bali atau pedalama Irian Jaya, kata babi tidak berkonotasi negatif.
Makna konotatif dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Misalnya kata
ceramah dulu kata ini berkonotasi negatif karena berarti “cerewet” tetapi
sekarang konotasinya positif. Sebaliknya kata perempuan dulu sebelum zaman
Jepang berkonotasi netral, tetapi kini berkonotasi negatif.
Jadi Konotasi dapat diartikan, Makna
Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain.
Makna konotasi adalah makna kiasan
Contoh :
1. Dalam peristiwa itu,
dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
2. Anak itu
berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna beranjak
atau mulai menjadi )
3. Bunga desa itu
sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap
cantik)
2.3 PERBEDAAN
ANTARA DENOTATIF DAN KONOTATIF
Dari
penjelasan diatas kita sudah tau apa itu Denotatif dan Konotatif, untuk dapat
membedakan antara Denotatif dan Konotatif berikut perbedaan antara keduanya
dari Beberapa contoh berikut ini
1)
meluap
denotasi : Banjir yang
terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak
mampu dikendalikan oleh tanggul yang ada disekitanya.
konotasi : Kemarahan
Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan
itu tidak pernah menemukan titik permasalahannya.
2)
Penuh
denotasi : Lokasi yang
akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh
pemukiman penduduk.
konotasi : Pekerjaan
itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3)
naik
denotasi : Pak Halim
pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik
turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4) tumbuh
denotasi : Pohon mangga
yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar.
konotasi : Kondisi
perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan
ke era reformasi.
5) atas
denotasi : Di atas
pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
6) kendali
denotasi : Nakhoda
memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali
dalam kapal sedang mengalami gangguan.
konotasi : Peristiwa
itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7) panas
denotasi : Permukaan
kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam
ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu
argumen. (panas=ketegangan)
8) hancur
denotasi : Mainan anak
pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua
perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak
masuk akal).
9) arus
denotasi : Adik terseret arus yang
sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.(arus=sistem)
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.(arus=sistem)
2.4. SINONIM
Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno “Syn” > berarti dengan dan
“Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah kata yang berbeda namun memiliki
arti yang mirip atau sama. Menurut Abdul Chaer “Sinonim
merupakan hubungan semantik yang menyatakan kesamaan makna antara satu satuan
ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya”
Dalam hal ini sinonim sangat mudah dimengert biasanya seseorang menggunakan
kata yang bermakna sama atau sinonim dari kata lain bertujuan untuk penghalusan
makana, Atau bertujuan untuk memudahkan seseorang mengerti apa yang ia katakan.
Atau juga bertujuan untuk penghalusan makana yang bertujuan agar tidak membuat
orang tersinggug atau marah dalam percakapan sehari – hari.
Ada 2 ciri – ciri kata sinonim yaitu :
1.
Kedua Kata Memiliki makna yang sama,
namun berbeda dalam penyebutan atau istilah ( Mencicil = Kredit )
2.
Kedua Kata tersebut harus dapat
saling ditukar dalam konteks kalimat yang sama (“Dia membayar kredit motornya
hari ini” = “Dia Membayar Cicilan
Motornya hari ini)
Berikut
beberapa contoh kata sinonim :
·
Mobil pak Tono dibeli dengan cara
kredit, karena ia lebih suka mencicil dari pada membayar penuh. sinonim
dari kredit = mencicil
·
Semoga saja bu Sinta itu tidak
berdusta, karena organisasi tidak menyukai orang yang suka berbohong. sinonim
dari berdusta = berbohong
·
Andi merupakan Anak yang cermat,
Sehingga dia sangat teliti dalam mengerjakan ujianya.Sinonim Ceramat = Teliti
·
Baju Ani sangat Indah, Ketika dia
Menggunakan Pakaian pestanya. Sinonim Baju = Pakaian
·
Ari sangat Haus, Dia membeli minum untuk
menghilangkan Rasa Dahaganya. Sinonim Haus = Dahaga
Adapun sinonim terbagi menjadi 2
macam yaitu :
1.
Sinonim yang sama Maknanya
Maksut dari sinonim yang sama maknanya sama seperti
penjelasan yang telh diuraikan diatas, contoh: “ Para turis tertarik
Berlawatan ke yogyakarta karna
masyarakat yoga sangat ramah “ = “ para turis tertarik Melancong ke yogyakarta
karna masarakat yoga sangat ramah”
2.
Sinonim yang hampir sama maknanya
Maksut dari sinonim yang hampir sama maknanya dalam
dua kalimat menggunakan kata yang sama namun memiliki berbeda sedikit dalam
Makna yang sebenarnya, Contoh “ Kakaknya meninggal karna Sakit keras “ dalam
kalimat lain “Kakaknya meninggal karan kecelakaan” dalam dua kalimat diatas
seseorang sama – sama meninggal namun berbeda dalam penyebab atau alasan
mengapa dia meninggal
2.5 ANTONIM
Antonim
merupakan lawan dari sinonim, Maksutnya Antonim Ialah kata yang memiliki arti
yang berlawanan makna.Atau 2 kata yang memiliki makna yang bertentangan.
Adapun Ciri – ciri kata antonim ialah sebagai berikut :
Adapun Ciri – ciri kata antonim ialah sebagai berikut :
1.
Kedua kata tersebut tidak dapat
ditukarkan dalam konteks klimat yang sama, Contoh : “Disini Didaerah Padang Pasir Cuacanya sangat Panas “
namun dalam kalimat lain “ Disini didaerah pegunungan Cuacanya Sangat Dingin”
dari Kalimat diatas nampak jelas berbeda maknanya, dan tak dapat ditukar antara
kata dingin dan panas dalam kalimat tersebut
2.
Kedua kata memilki makna yang berbeda. Contoh
: Panas <> Dingin, Hidup<>Mati
2.6 Macam-macam Antonim
1.
Antonim Mutlak
Ialah
Antonim yang mempertentangkan makna secara mutlak
contoh : Ia Hidup dibumi. Ia pun mati dibumi, dari contoh tersebut terlihat mutlak memang benar – benar terjadi. Antonim Hidup x Mati
contoh : Ia Hidup dibumi. Ia pun mati dibumi, dari contoh tersebut terlihat mutlak memang benar – benar terjadi. Antonim Hidup x Mati
2.
Antonim Kutub
Ialah Antonim yang mempertentangkan makna secara
gradiasi atau tingkatan antar makna kata
Contoh : Sewaktu Masi muda, ibu aktif bergabung dalam
kegiatan karang taruna, namun karna sekarang sudah Tua, Ibu lebih sering
dirumah. Dari Contoh diatas menjelaskan antara Kata muda dan tua memiliki
tingkatan. Antonim Muda x Tua
3.
Antonim Hierarkial
Ialah Antonim yang mempertentangkan makna kata yang
memiliki tingkatan atau perbandingan
Contoh : Becak hanya mampu membawa satu kuintal beras,
sedangkan truk itu mampu mengangkut tiga ton beras. Dari contoh tersebut
terlihat perbandingan antara truk dan becak yang. Antonim Hanya Mampu x Mampu
4.
Antonim Majemuk
Sebuah Kata yang memiliki antonim lebih dari satu
Contoh : Para penonton berdiri dibawah panggung peertunjukan, Para tamu undangan duduk
ditempat yan telah disediakan. Sedangkan anto sang pelawak, Melakukan Adegan
berbaring dipanggung. Dari contoh diatas ada lebih dari satu antonim yang
pertama Berdiri, Duduk dan Berbaring
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
MAKNA DENOTATIF
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar
ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu
pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Sering juga makna
denotatif disebut maka konseptual, makna denotasional atau makna kognitif
karena dilihat dari sudut yang lain. Pada dasarnya sama dengan makna
referensial sebab makna denotasi ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang
sesuai dengan hasil menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau
pengalaman lainnya.
MAKNA KONOTATIF
Sebuah kata
disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik
positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak
memiliki konotasi, tetapi dapat juga disebut berkonotasi netral. Positif dan
negatifnya nilai rasa sebuah kata seringkali juga terjadi sebagai akibat
digunakannya referen kata itu sebagai sebuah perlambang.
MAKNA SINONIM
Sinonim berasal dari bahasa Yunani Kuno
“Syn” > berarti dengan dan “Onoma” > berarti nama. Jadi sinonim adalah
kata yang berbeda namun memiliki arti yang mirip atau sama. Menurut
Abdul Chaer “Sinonim merupakan hubungan semantik yang menyatakan kesamaan makna
antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran yang lainnya”
MAKNA ANTONIM
Antonim
merupakan lawan dari sinonim, Maksutnya Antonim Ialah kata yang memiliki arti
yang berlawanan makna.Atau 2 kata yang memiliki makna yang bertentangan.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Penulis
menyadari dalam penulisan atau pembuatan makalah ini kami masih banyak memiliki
kekurangan dan juga makalah ini juga sangat
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan juga saran yang membangun
sangat kami butuhkan agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya kami dapat
lebih baik lagi dari ini
DAFTAR PUSTAKA
Chair,
Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta
Harimurti, 1997. Berbahasa Indonesia. Bandung : Cipta
Karya
Dan Berbagai sumber lainya yang
penulis dapatkan
Semua berita yang ada di website anda sangat menarik perhatian untuk di simak, salam sehat. . . !! Semoga beritanya dapat bermanfaat! share ya gan, thanks nih!!
BalasHapus