Rabu, 12 November 2014

BLUSUKAN Oh BLUSUKAN

Sesekali tak apa la berbicara masalah politik, atau juga mengkritik para pemimpin di negeri ini, asal ada aturan kan tak akan kena UU ITE, kan mengkritik bukan berarti menghina,
di Bulan ini disaat jokowi menjadi presiden, Kata blusukan tidak asing lagi, bahkan disaat saya kuliah mau pulang duluan biasanya ditanya ama teman – teman, “ mau kemana ?” banyak yang jawab, “ biasa Blusukan dulu”, 
nah dari sana la saya punya ide untuk tau apakah efektif ngak sih blusukan disaat ini, ettss saya bukan pendukung prabowo atau pun Jokowi ia, Disini saya berbicara sebagai Mahasiswa yang sok tau dan sok kritis soal politik, hanya saya ingin menuangkan apa yang ada didalam pikiran saya,Sebelumnya saya mintaa Maaf Deh pada pendukung 1 Atau 2 jika ada kata yang tulis disini kurang berkenan, uda deh gak usa panjang lebar kita lanjut......

Gini ni, Blusukan itu kan gaya nya Pak jokowi yang mempopulerkannya, tapi yang saya dengar gaya  ini sebenarnya sudah lama dari Jamannya pak suharto bahkan pak sukarno, yang suka pergi ke satu kota dan kota lain, namun bedanya mungkin yang sekarang diekpose mati – matian oleh medi namun yang dulu tidak di ekpose, Na pertanyannya Apakah cara  memimpin seperti ini Baik atau Cuma Jalan – jalan saja? 
Seperti  ini, Kita lihat dulu Aturan Mainya, Pak Jokowi itu sudah terkenal dengan kata “ Merakyat”  jadi sudah dekat denggan rakyat, karna meman katanya berasal dari orang yang kurang mampu diwakktu kecilnya,

Nah sekarang kan Pak jokowi dan para menterinya tu suka bluskan atau juga Investigasi mendadak ke suatu daerah atu rumah atau perusahaan, seperti yang dilakukan Kementrian Tenaga kerja kmaren yang lagi heboh”nya ni ke sebuah Penyalur TKI yang langsung ditutup, Nah kalo menurut saya sih sah sah saja jika itu dilakukan dengan cara yang baik dan untuk memajukan indonesia, maksutnya disini tidak hanya blusukan mencari masalah namun juga mencari solusinya bagaimana sih agar masalah itu tida terulang kembali, dan juga agar melatih masyarakt untuk patuh kepada “hukum” bukan Kepada “ Penegak Hukum”, Jangan hanya waktu disidak dan sebulan  saja berubah, setalah bulan ke dua tidak lagi patuh terhadap peraturan, Blusukan juga tau informasi yang  “sebenarnya”, Berbeda kita hanya duduk di meja yang “mewah” dapat informasi dari pegawainya yang “mungkin” memiliki  “Kepentingan”  diatas laporanya, jadi ketika seorang presiden atau menteri turun langsung dan dekat dengan rakyat, Maka pemimpin tersebut akan tau jelas bagaimana keadan Rakyat yang dipimmpinya, “namun” jika Blusukan hanya jadi ajang “pamer” dan juga pencitraan maka semua jadi kata “ Idiot” (maaf), kenapa? Ia ia lah kan mereka blusukan butuh biaya, untuk segalanya tu, pengawalan dan lain” la, jika tidak menimbulkan atau menemukan suatu penylesaian masalah maka hanya buang” saja.

Ia begitulah ia kalo menurut saya, sih efektif  atau tidaknya kita kembalikan kepada para  pemimpin kita, dan sebagai warga yang baik, kita dukung dan doakan saja para pemimpin kita agar tetap beerada dijalan yang benar, kan mereka juga baru kita berikan saja kesempatan untuk mereka, jangan dulu banyak protes atau juga banyak komen, atau kritik semua kan butuh proses, semoga saja semuanya dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar