Sesekali tak apa la berbicara masalah
politik, atau juga mengkritik para pemimpin di negeri ini, asal ada aturan kan
tak akan kena UU ITE, kan mengkritik bukan berarti menghina,
di Bulan ini disaat jokowi menjadi presiden, Kata blusukan tidak asing lagi,
bahkan disaat saya kuliah mau pulang duluan biasanya ditanya ama teman – teman,
“ mau kemana ?” banyak yang jawab, “ biasa Blusukan dulu”,
nah dari sana la saya punya ide untuk tau apakah efektif ngak sih blusukan
disaat ini, ettss saya bukan pendukung prabowo atau pun Jokowi ia, Disini saya
berbicara sebagai Mahasiswa yang sok tau dan sok kritis soal politik, hanya
saya ingin menuangkan apa yang ada didalam pikiran saya,Sebelumnya saya mintaa
Maaf Deh pada pendukung 1 Atau 2 jika ada kata yang tulis disini kurang
berkenan, uda deh gak usa panjang lebar kita lanjut......
Gini ni, Blusukan itu kan gaya nya Pak jokowi yang mempopulerkannya, tapi yang
saya dengar gaya ini sebenarnya sudah
lama dari Jamannya pak suharto bahkan pak sukarno, yang suka pergi ke satu kota
dan kota lain, namun bedanya mungkin yang sekarang diekpose mati – matian oleh
medi namun yang dulu tidak di ekpose, Na pertanyannya Apakah cara memimpin seperti ini Baik atau Cuma Jalan –
jalan saja?
Seperti ini, Kita lihat dulu Aturan
Mainya, Pak Jokowi itu sudah terkenal dengan kata “ Merakyat” jadi sudah dekat denggan rakyat, karna meman
katanya berasal dari orang yang kurang mampu diwakktu kecilnya,
Nah sekarang kan Pak jokowi dan para
menterinya tu suka bluskan atau juga Investigasi mendadak ke suatu daerah atu
rumah atau perusahaan, seperti yang dilakukan Kementrian Tenaga kerja kmaren
yang lagi heboh”nya ni ke sebuah Penyalur TKI yang langsung ditutup, Nah kalo
menurut saya sih sah sah saja jika itu dilakukan dengan cara yang baik dan
untuk memajukan indonesia, maksutnya disini tidak hanya blusukan mencari
masalah namun juga mencari solusinya bagaimana sih agar masalah itu tida
terulang kembali, dan juga agar melatih masyarakt untuk patuh kepada “hukum”
bukan Kepada “ Penegak Hukum”, Jangan hanya waktu disidak dan sebulan saja berubah, setalah bulan ke dua tidak lagi
patuh terhadap peraturan, Blusukan juga tau informasi yang “sebenarnya”, Berbeda kita hanya duduk di
meja yang “mewah” dapat informasi dari pegawainya yang “mungkin” memiliki “Kepentingan”
diatas laporanya, jadi ketika seorang presiden atau menteri turun
langsung dan dekat dengan rakyat, Maka pemimpin tersebut akan tau jelas
bagaimana keadan Rakyat yang dipimmpinya, “namun” jika Blusukan hanya jadi
ajang “pamer” dan juga pencitraan maka semua jadi kata “ Idiot” (maaf), kenapa?
Ia ia lah kan mereka blusukan butuh biaya, untuk segalanya tu, pengawalan dan
lain” la, jika tidak menimbulkan atau menemukan suatu penylesaian masalah maka
hanya buang” saja.
Ia begitulah ia kalo menurut saya, sih
efektif atau tidaknya kita kembalikan
kepada para pemimpin kita, dan sebagai
warga yang baik, kita dukung dan doakan saja para pemimpin kita agar tetap
beerada dijalan yang benar, kan mereka juga baru kita berikan saja kesempatan
untuk mereka, jangan dulu banyak protes atau juga banyak komen, atau kritik
semua kan butuh proses, semoga saja semuanya dapat membangun Indonesia menjadi
lebih baik,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar